Kamis, 22 Mei 2014

Janji Yang Terabaikan




 Ya Allah
Dalam KalamMu Engkau berfirman
“innanii anaa allaahu laa ilaaha illaa anaa fau'budnii wa-aqimi
alshshalaata lidzikrii”
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”
(Thaahaa : 14)
“wamaa umiruu illaa liya'buduu allaaha mukhlishiina lahu alddiina
hunafaa-a wayuqiimuu shshalaata”
“ Mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan ikhlas mentaatiNya
semata-mata karena menjalankan agama dan supaya mereka mendirikan
shalat” ( Al-Bayyinah: 5)

Dan dalam sholatku aku berucap
” inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbi
al'aalamiina”
“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah,
 Rabb semesta alam” (Al-An’am : 162)
Namun apa yang terjadi??
Hamba begitu sering mengingkari janji
Kata-kata tersebut hanyalah sebuah kalimat yang slalu terucapkan
Namun belum seutuhnya terbuktikan

Setiap saat hamba slalu berkata bahwa hamba mencintaiMu
Namun, apakah hamba benar-benar tlah mencintaiMu?
Apakah hamba sudah benar menjalani perintahMu?
Sudahkah hamba ikhlas melakukan semua itu karnaMu?
Apakah hamba lebih mendahulukanMu daripada yang lain??
Apakah yang kulakukan selama ini aku anggap sebagai kewajiban semata?

Ku tertegun ketika membaca dalam Al-Qur’an Engkau berfirman
“aqimi alshshalaata liduluuki alsysyamsi ilaa ghasaqi allayli waqur-aana
 alfajri inna qur-aana alfajri kaana masyhuudaan”
“Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam
dan laksanakan pula sholat subuh. Sungguh sholat subuh itu disaksikan
oleh malaikat” (Al-Isra’ : 78)
Dan perasaan takut dan gelisah pun muncul ketika membaca firmanMu
“fawaylun lilmushalliina, alladziina hum 'an shalaatihim saahuuna”
“ Maka celakalah orang-orang yang sholat yaitu orang-orang yang lalai
terhadap sholatnya” ( Al Ma’uun: 4-5)

Ya Rabbi…
Aku tersungkur menangis dihadapanMu
Betapa banyak dosa yang hamba lakukan
Karna begitu lemahnya aku
Yang belum mampu menepati janji dan memikul amanah dariMu
Begitu seringnya hamba melalaikan panggilanMu
Ketika seruan adzan memanggilku
Mengajak untuk menghadap kepadaMu
Namun apa yang kulakukan?
Aku mengabaikan panggilanMu
Aku masih larut dalam urusanku
Aku sering mengundur-undur waktu untuk bertemu denganMu
Kadang ku tutup telingaku, ku terus pulas dalam tidurku

Ya Allah
Tangisanku semakin menjadi ketika mengetahui ungkapan hatiMu
“ Hai anak Adam, Aku menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku
melarangmu tetapi kamu mengindahkan, dan Aku menutupi
(kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah berani, dan Aku membiarkanmu
dan kamu tidak mempedulikan Aku”.
“Wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya,
dan bila diseru oleh Yang Maha Besar ( Allah) dia berpaling dan
mengesampingkan, ketahuilah apabila kamu minta Aku memberimu. Jika kamu
berdoa kepadaKu Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan
jika kamu berserah diri Aku memberimu rezki, dan jika kamu mendatangiKu
Aku menerima, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosa)mu, dan Aku
Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih” ( HR Attirmidzi dan Al Hakim)

Ya Rabbi
Air mataku berderai dihadapanMu
Memohon ampunanMu
Betapa hamba sangat malu kepadaMu
Atas segala dosa-dosa yang telah hamba lakukan
Bantulah hamba untuk selalu merindukan berjumpa denganMu
Tegurlah hamba dikala melalaikan panggilanMu
Hanya PadaMu hamba berserah diri

Ya Allah
Ku kan berusaha menjadikan sholat sebagai kebutuhanku
Ku kan berusaha menjalankan perintahMu sesuai dengan firmanMu
“haafizhuu 'alaa alshshalawaati waalshshalaati alwusthaa waquumuu
lillaahi qaanitiina”
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.
Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu' ( Al-Baqarah:
238)
fa-idzaa qadhaytumu alshshalaata faudzkuruu allaaha qiyaaman waqu'uudan
wa'alaa junuubikum fa-idzaa ithma/nantum fa-aqiimuu alshshalaata inna
alshshalaata kaanat 'alaa almu/miniina kitaaban mawquutaan
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.” ( An Nisa: 103)

Ya Rabbi…Semoga rahmat, hidayah, dan keampunan dariMu selalu
menyertaiku… aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar